Selasa, 03 Februari 2009

KUE PERNIKAHAN

Karena sudah mendekati saat-saat mendebarkan, sudah saatnya diisi sebuah humor yang membangun, ada sebuah resep untuk kue pernikahan. resep ini kudapatkan dari sebuah milis tetangga, Insya Allah berguna bagi yang akan menikah.

Bahan :
• 1 pria sehat,
• 1 wanita sehat,
• 100% Komitmen,
• 2 pasang restu orang tua,
• 1 botol kasih sayang murni.

Bumbu :
• 1 balok besar humor,
• 25 gr rekreasi,
• 1 bungkus doa,
• 2 sendok teh telpon-telponan,
• 5 kali ibadah/hari
• Semuanya diaduk hingga merata dan mengembang.

Tips :
• Pilih pria dan wanita yang benar-benar matang dan seimbang.
• Jangan yang satu terlalu tua dan yang lainnya terlalu muda karena dapat mempengaruhi kelezatan (sebaiknya dibeli di toserba bernama TEMPAT IBADAH, walaupun agak jual mahal tapi mutunya terjamin.)
• Jangan beli di pasar yang bernama DISKOTIK atau PARTY karena walaupun modelnya bagus dan harum baunya tapi kadang menipu konsumen atau kadang menggunakan zat pewarna yang bisa merusak kesehatan.
• Gunakan kasih sayang cap “DAKWAH” yang telah mendapatkan penghargaan ISO dari Departemen Kesehatan dan Kerohanian.
Cara Memasak:
• Pria dan Wanita dicuci bersih, buang semua masa lalunya sehingga tersisa niat yang murni.
• Siapkan loyang yang telah diolesi dengan komitmen dan restu orang tua secara merata.
• Masukkan niat yang murni kedalam loyang dan panggang dengan api merata sekitar 30 menit didepan penghulu.
• Biarkan di dalam loyang tadi dan sirami dengan bumbunya.
• Kue siap dinikmati.

*Catatan*
Kue ini dapat dinikmati oleh pembuatnya seumur hidup dan paling enak dinikmati dalam keadaan hangat. Tapi kalau sudah agak dingin, tambahkan lagi humor segar secukupnya, rekreasi sesuai selera, serta beberapa potong doa kemudian dihangatkan lagi di oven ber merek “Tempat Ibadah”.Setelah mulai hangat, jangan lupa telepon-teleponan bila berjauhan.
Selamat mencoba, dijamin semuanya halal koq!.

thanks to milis tetangga for the article

1 comments:

KEMINOAYANE mengatakan...

great ..

Posting Komentar



1001 Malam (Arabian Night)

Tiada penulis yang lepas dari kematian
tetapi apa yang ditulis tangannya akan dibawa zaman,
Maka janganlah menulis apapun diatas kertas,
kecuali apa yang kau inginkan terbaca dihari kiamat....