Baginda Rosulullah Saw pernah berkata :
"Mintalah fatwa dari hatimu,kebaikan itu adalah apa-apa yang jiwa dan hati tentram padanya.dan dosa itu adalah apa-apa yang mengusik dalam jiwa,dan ragu-ragu dalam hati,walaupun orang2 memberi fatwa padamu untuk membenarkannya"
(HR.MUSLIM)
Saudaraku,
Ketika kita menyatakan diri berada dalam barisan dakwah ini sesungguhnya kita sudah menyatakan siap dengan segala resiko sebagai seorang jundullah,dan mujahid dakwah,dan menjadikan dakwah itu sendiri sebagai nafas yang tiada henti bergerak memberikan kesejukan bagi para perindu hidayah Allah.Jalan ini memang berat, jalan ini tidak enak tapi inilah pilihan yang telah kita tetapkan sbagai orang yang menyatakan dirinya dai’.
Maka ketika gelar itu telah melekat,maka ribuan mata bahkan jutaan mata ummat akan mengawasi gerak-gerik sang pelaku dakwah,maka seyogianya hamba Allah yang telah memba’iatkan diri di jalan ini bersikap hati-hati dalam menempuhnya,jangan tertipu dengan mulusnya jalan,jangan putus asa dengan terjalnya dakian.
Saudaraku jundullah fi sabilillah..
Ketika jalan ini begitu berbahaya maka wajar jika kita berhati-hati menapakinya,namun kita perhatikan betapa banyak orang-orang yang dalam kemudahnnya justru menjadikannya lupa untuk berhati..memang saudaraku kita bukanlah malaikat,tapi setidaknya hadist Rosulullah tadi bisa menjadi self control dalam diri kita sebelum melakukan sebuah tindakan.
Saudaraku,
Kita perhatikan bagaimana kehidupan para salafussaleh yang begitu berhati-hati,kita mungkin lihat bagaimana wara’nya seorang umar bin abdul aziz dalam mulusnya jalan beliau tetap hati-hati menjalankan amanahnya sebagai pemimpin dan sekaligus dai…bisa saja umar bermewah-mewah,bisa saja dia pergi ke tempat-tempat maksiat dan menggunakan kekuasaanya untuk berdakwah,tapi saudaraku apa yang lebih ditekankan oleh umar disini adalah sikap ke hati-hatian.
Mungkin kita dengar pernyataan, kenapa kalau ikhwan masuk warnet kok kayaknya gak biasa,kenapa kalau dai nginap di hotel gak biasa,kenapa dai hidup mewah kok terasa janggal,kenapa ikhwan kok kayaknya gak bebas,sedikit salah langsung terlihat,sementara orang lain tiap harinya mungkin bermaksiat tidak jadi masalah,kenapa kok pelaku dakwah ini mudah sekali terkena fitnah…??
Saudaraku…
Bersyukurlah kita Allah menempatkan posisi kita mudah terkena fitnah,mungkin Allah ingin mentarbiyah kita agar kita benar-benar bersih sebagai palaku dakwah ketika menghadapNya di yaumil akhir kelak,maka kehati-hatian adalah sebuah keharusan,saudaraku ketika kita melihat orang biasa rakus harta mungkin kitapun sebagai mujahid dakwah merasa biasa,tapi bagaimana jika ulama,dai,ikhwan atau akhwat yang rakus harta mungkin kita merasa gerah dan gak aman…begitu juga umat memadang semua gerak gerik kita.
Saudaraku,
Marilah kita senantiasa megazamkan diri untuk berhati-hati berbuat di jalan ini,jalan ini memang penuh duri dan tidak enak,tapi Allah menjanjikan pahala syorga bagi siapa yang berhasil melewatinya.ketika dakwah kita mulai terbuka,ketika dakwah kita Allah beri kemudahan maka sesungguhnya itu juga merupakan ujian dari Allah apakah kita akan lalai atau terjerumus jatuh sebagai penumpang dakwah atau kita akan sampai kepada tujuan hakiki dari jalan dakwah itu sendiri,maka bertanyalah kepada nurani kita sebelum berbuat.
Wallahu a’lam.
thank to akhwatfilla for the article
0 comments:
Posting Komentar