Rabu, 22 April 2009

MELUKIS WAJAH IBU...

Hari ini Ibu berulang tahun dan kali ini saya berjanji untuk tidak menangis, karena saya tahu bahwa Ibu bahagia dirumah ALLAH, dan saya tahu bahwa Ibu tidak sendiri disana, dan saya yakin bahwa Ibu melihat saya tumbuh dewasa meski raga Ibu tak ada disini, namun saya yakin Ibu mengenali saya jika suatu saat saya berpulang jua kerumah ALLAH dan bertemu dengan Ibu di syurga-NYA ALLAH kelak :)

Setiap kali pulang kerumah besar di tempat saya dilahirkan, hal pertama yang menyambut saya diruang tamu adalah lukisan besar sosok perempuan yang sangat cantik, duduk manis dengan rambut panjang yang bergelombang, matanya sendu meneduhkan setiap mata yang melihatnya, senyumnya menghidupkan setiap jiwa jiwa yang mendambakan kasih sayang, pembawaannya lembut bahkan sangat lembut membuat saya ingin sekali merasakan usapan tanggan lembut bidadari bernama Ibu ini mengusap usap kepala saya :) dan saya sangat sangat mencintai sosok Ibu yang saya pandangi di ruang tamu rumah besar kami di kampung :)

Wajah cantik di photo besar itu kini berpindah ke wajah saya, semua yang Ibu miliki kini saya miliki, bibir mungil Ibu pindah ke saya, warna kulit Ibu kini saya miliki, bahkan hidung ini sama persis dengan hidung yang ada di photo itu, saya tidak pernah mendengar suara Ibu tapi orang orang di sekitar saya mengatakan bahwa suara saya adalah suara merdu Ibu :) ah kini saya mengerti mengapa keluarga besar saya sangat menyayangi saya karena saya adalah titisan Ibu, lukisan wajah Ibu dan semua yang saya miliki adalah milik Ibu … Allah akbar, maha besar ALLAH yang telah mengambil dan menggantikan :)

Ibu saya datang dengan membawakan Ibu segenggam mawar dan air mawar, saya datang untuk membersihkan rumput liar di pusara Ibu dan saya datang untuk membersihkan nisan indah biru terlukis nama Ibu dengan tinta emas, dan saya datang bersimpuh disamping Ibu, menggelar tikar kecil dibawah pohon kamboja nan rindang, membuka surat Yasin dan terus berdoa dan maafkan saya jika akhirnya saya tidak mampu membendung sungai kecil diujung mata saya jatuh, menyentuh pipi saya hingga ke dagu dan jatuh membasahi baju koko saya …

Saya KANGEN Ibu ….

Ibu, terima kasih yah telah memberi saya kasih sayang selama sembilan bulan, terima kasih sudah bertukar napas dengan saya, dan terima kasih atas nama indah yang terus melekat disepanjang napas saya, ya ALLAH terimalah Ibu di sisiMU, dan bangunkan Ibu rumah di syurgaMU yang indah, gantilah darah yang deras mengalir ketika melahirkan saya dengan limpahan ampunanMU dan gantilah keringat yang mengucur ketika menghadirkan saya ke bumi ini dengan segala keindahan yang belum sempat Ibu miliki selama di bumi ini :) amin ya ALLAH…

Al Fatihah ….

thanks 2 Rinduku

0 comments:

Posting Komentar



1001 Malam (Arabian Night)

Tiada penulis yang lepas dari kematian
tetapi apa yang ditulis tangannya akan dibawa zaman,
Maka janganlah menulis apapun diatas kertas,
kecuali apa yang kau inginkan terbaca dihari kiamat....